Bag 1
Catatan
pertama yang menunjukkan kemampuan manusia dapat mengolah data dan
informasi, menurut ahli sejarah, adalah pada 3500 tahun sebelum masehi,
yaitu ketika para pedagang Babilonia mencatat kepemilikan dan hasil
kekayaan mereka pada tanah liat.
Pengolahan
data menurut sejarah mengalami perkembangan yang revolusioner, akan
tetapi dengan ditemukannya teknologi dan pengetahuan baru dalam bidang
bahasa dan matematika maka dapat dibagi empat revolusi perkembangan
dalam pengolahan data. Revolusi pertama adalah pengembangan bahasa dan
matematika; revolusi kedua ditemukannya alat cetak; revolusi ketiga
berkembangnya media massa, dan revolusi keempat berkembangnya komputer
digital.
Menurut
perkembangannya, terdapat dua alasan manusia mengolah data dan
informasi, yaitu pertama karena dorongan alami manusia untuk menyatakan
jumlah kepemilikan dan harta kekayaan; kedua untuk survei administratif
pada kepemerintahan. Akan tetapi dalam perkembangan dunia modern,
kebutuhan akan data dan informasi semakin kompleks sehingga diperlukan
adanya suatu sistem formal dalam pengolahan data dan informasi. Semakin
kompleks kebutuhan suatu organisasi maka semakin rumit sistem pengolahan
data yang harus dibuat oleh organisasi untuk menghasilkan informasi
yang dibutuhkan.
Konsep data dan Informasi
Data
adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses
keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan
diarsipkan tanpa maksud segera diambil kembali untuk pengambilan
keputusan. Sedangkan informasi adalah sekumpulan data yang telah diambil
kembali, diolah, dan digunakan untuk kesimpulan, argumentasi atau
sebagai dasar peramalan dan pengambilan keputusan. Dengan kata lain,
data adalah bahan mentah informasi.
Dalam
konteks komunikasi, informasi adalah kejadian atau serangkaian kejadian
yang mengandung pesan, yang ketika dipersepsi oleh penerima melalui
proses pemaknaan, akan menambah pengetahuan bagi penerima tersebut.
Dengan demikian kejadian atau data menjadi informasi adalah bergantung
kepada pengguna, dan makna informasi bergantung kepada persepsi, latar
belakang, dan penilaian pengguna.
Informasi berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pengguna.
Proses Pembuatan Informasi dari Data
Data
merupakan elemen dasar untuk pembuatan informasi. Data dapat diubah
menjadi sesuatu yang berarti melalui proses dalam suatu model keputusan.
Informasi
merupakan produk pokok dari sistem informasi. Hal yang mendasari suatu
proses keputusan adalah ketidaktentuan. Informasi mempunyai dua fungsi
dasar, yaitu mengurangi keragaman dan memberikan umpan balik.
Informasi
merupakan komoditas yang berguna dan bernilai, dan sebagai
konsekuensinya diperlukan biaya untuk menghasilkannya. Agar lebih
ekonomis maka biaya untuk menghasilkan informasi harus sesuai dengan
nilainya.
Pengolahan
data menjadi informasi dapat melalui empat metode, yaitu (1) manual,
(2) elektromekanik, (3) perlengkapan punched card (kartu pencatat), dan
(4) komputer elektronik (termasuk di dalamnya penggunaan CD-rom).
Untuk
memahami kemampuan/kinerja metode pengolahan data perlu memperhatikan:
penanaman modal awal; persiapan; konversi; kebutuhan; kecepatan
pengolahan; kemampuan penghitungan; kontrol pengolahan; pendeteksian
kesalahan otomatis; kemampuan pembuatan keputusan; degradasi sistem dan
tingkat otomasi.
Pengadaan
informasi memerlukan biaya. Pertimbangan biaya dalam sebuah pengolahan
informasi dapat memperhatikan: harga perangkat kerasnya; harga
perancangan dan penerapan analisis sistem; harga untuk faktor kendali
lingkungan; harga suatu konversi; dan harga pengoperasian.
Selain
harga, nilai informasi perlu juga mendapat perhatian analis sitem,
yaitu menyangkut pada: aksesibilitas, kelengkapan, keakuratan,
ketepatan, singkat waktu, kejelasan, kelenturan, kemampuan diuji,
kebebasan dari bias; dan dapat dihitung.
Analisis Sistem dan Konsepsi Sistem
Ilmu
sistem dalam perkembangannya dipengaruhi oleh Kibernetika, sebagai
penggambaran umpan balik dalam mengatur gerakan mekanis, atau sebagai
pengendali dan komunikasi.
Sistem
secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan objek-objek
yang terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur.
Konsepsi
sistem merupakan abstraksi komponen-komponen pembentuk sistem ke dalam
suatu definisi. Konsepsi sistem memiliki beberapa aspek, yaitu (1)
unsur-unsur sistem; (2) tujuan sistem; (3) tindakan untuk mencapai
tujuan; (4) proses; (5) output; (6) ukuran keberhasilan.
Hubungan
antarsistem atau subsistem dapat bersifat hubungan seri dan hubungan
pararel. Sedangkan klasifikasi sistem dapat dilihat dari tingkat
keterdugaannya dan kerumitannya.
Fungsi Manajemen di Dalam Organisasi
Sistem
dapat secara efektif dideskripsikan dan dianalisis. Klasifikasi sistem
secara garis besar di antara deterministik sederhana sampai
probabilistik yang rumit.
Khususnya
dalam organisasi bisnis, secara sederhana aktivitas manajemen adalah
perencanaan (planning), pengendalian (controlling), dan pengambilan
keputusan (decision making).
Perencanaan
bukan hanya menentukan tujuan, tetapi juga deskripsi aktivitas, metode,
dan perpaduannya agar tujuan tersebut dapat dicapai. Manajemen
memerlukan informasi untuk membantu pemilihan rencana yang terbaik dalam
mencapai tujuan tersebut.
Aktivitas
pengendalian secara keseluruhan tidak efektif tanpa informasi. Untuk
mempengaruhi kendali, manajemen harus memiliki subsistem yang berfungsi
untuk mengukur output sistem dan membandingkannya dengan tujuan yang
direncanakan. Kemudian, fungsi manajemen terutama dapat melakukan
tindakan yang tepat untuk memperbaiki penyimpangan hasil rencana.
Pengambilan
keputusan secara mendasar merupakan aktivitas pemecahan masalah.
Terdapat empat elemen proses pengambilan keputusan, yaitu: model,
kriteria, hambatan, dan optimasi. Beberapa keputusan merupakan aktivitas
rutin, beberapa lainnya merupakan pemecahan masalah yang timbul. Proses
pengambilan keputusan dapat diambil dalam tiga tingkatan: strategis,
yang merupakan kebijakan dan perencanaan jangka panjang; taktis, yang
merupakan implementasi dari perencanaan; dan teknis, yang merupakan
kegiatan dari hari ke hari.
Analisis Sistem dan Konsepsi Sistem
Suatu
sistem informasi didefinisikan sebagai kumpulan komponen-komponen yang
menampilkan pelaksanaan pengolahan data yang sistematis dan formal untuk
(1) keperluan transaksi pengolahan data resmi, (2) menyajikan informasi
bagi pengambilan keputusan, dan (3) menyajikan laporan, bagi keperluan
eksternal.
Sistem
informasi sebagai suatu pendekatan transaksional data dan yang
menangani operasi pengolahan data rutin. Sistem informasi berperan
penting dalam menghasilkan nilai output yang diperlukan bagi pengambilan
keputusan sehingga diharapkan menghasilkan sepuluh nilai informasi.
Dalam
konteks organisasi, sistem informasi dipengaruhi oleh kondisi internal
dan eksternal. Kondisi internal berupa manajemen organisasi dan kondisi
eksternal adalah pengguna.
Sistem Informasi didalam Organisasi
Sistem
informasi akuntansi (SIA) adalah merupakan suatu aplikasi yang dapat
membantu pengolahan data dengan volume yang tinggi, meliputi empat tugas
utama, yaitu: pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan
penyimpanan dokumen. Informasi digunakan oleh pemakai di dalam maupun
luar organisasi.
Sistem
yang khusus memenuhi kebutuhan informasi bagi intern organisasi adalah
Sistem Informasi Manajemen (SIM). Informasi yang dihasilkan SIM tidak
berkewajiban untuk menyediakan informasi bagi lingkungan.
Sistem
informasi yang diterapkan pada sub-sistem organisasi yang melakukan
aktivitas berdasarkan fungsionalnya disebut Sistem Informasi Fungsional.
Terdapat empat sistem informasi fungsional ini, yaitu Sistem Informasi
Pemasaran, Sistem Informasi Manufaktur, Sistem Informasi Keuangan, dan
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Di atas sistem-sistem infomasi
tersebut terdapat suatu sistem yang disebut Sistem Informasi Eksekutif.
Komputer Sebagai Media Penyimpan Data
Komputer
sebagai perangkat pengumpul, penyimpan, dan penyaji data memiliki
kemampuan yang beragam sesuai dengan kapasitas penyimpan data. Data
tersimpan dalam alat penyimpanan (data storage) yang berupa penyimpanan
utama (primary storage) dan penyimpanan sekunder (secondary storage).
Untuk dapat bekerja dengan baik, sebuah ruang kerja komputer harus
dirancang khusus.
Cara Kerja Komputer
Komputer
bekerja dalam lingkungan yang terbentuk atas hardware, software dan
staf. Dalam kerjanya, proses komputer mengalami perputaran dari awal
pemasukan sampai kemudian penyajian data. Data masuk dalam komputer
melalui dua cara utama, yaitu batch processing dan on-line processing.
Komputer di samping sebagai penyimpan, dapat juga dijadikan sebagai
terminal. Terdapat beberapa perangkat khusus untuk memasukkan data ke
dalam komputer.
Penyajian
hasil proses komputer dapat dilihat dalam dua bentuk utama, yaitu
Softcopy dan hardcopy. Softcopy adalah tampilan berupa gambar diam
ataupun bergerak dalam monitor komputer, sedangkan hardcopy adalah
tampilan hasil kerja komputer dalam bentuk cetakan. Alat cetak atau
printer terdiri atas dua bentuk utama, yaitu impact dan Non-impact
Printer. Di samping itu hasil kerja komputer dapat juga berupa gerakan
robotik dan suara.
Komputer
sebagai perangkat pengumpul, penyimpan, dan penyaji data akan dapat
memberikan hasil yang maksimal jika dioperasikan dalam kondisi kerja
yang baik. Perhatian yang diberikan kepada masalah tersebut dikenal
dengan istilah ERGONOMIC CONSIDERATION. Hal yang harus diperhatikan
dalam bekerja dengan komputer adalah lingkungan kerja, perangkat keras
dan kerja sama antara komputer dan pemakainya.
Pangkalan
data dalam pemasangannya memiliki sembilan tujuan utama yang menyangkut
keuntungan pemasangan dan kemampuan yang dimiliki pangkalan data. Dalam
pembangunan pangkalan data terdapat pandangan yang pro dan kontra
mengenai perlu atau tidaknya ada pangkalan data. Dalam pangkalan data,
data dapat dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu bentuk logis dan bentuk
fisik.
Sistem
manajemen pangkalan data adalah satu perangkat software yang
terintegrasi untuk mengontrol dan mengatur data dalam pangkalan data.
Pangkalan data menangani permintaan dari program aplikasi yang
dihasilkan dari bahasa khusus yang disebut data manipulation language
(DML). Untuk menghasilkan tampilan bagi pengguna, model data
menggambarkan bentuk/gambaran dalam sebuah bahasa yang disebut data
definition language (DDL). Bahasa ini memberitahu DBMS bagaimana data
harus terstruktur. Oleh karena itu DML memanipulasi data, DDL
menggambarkan struktur data, sedangkan DBMS mengatur dan mengkoordinasi
data sesuai dengan permintaan DML dan gambaran DDL.
Hubungan
antara data mandiri (entities) membentuk sebuah struktur data. Ada tiga
jenis hubungan: satu-ke-satu, satu-ke-banyak, dan banyak-ke-banyak.
Terdapat juga tiga jenis data struktur: pohon atau hierarki, jaringan,
dan relasional.
Sumber buku Analisis Sistem Informasi Karya Agus Rusmana, Engkus Kuswarno, Purwati Hadisiwi
Ingin Baca Artikel Lain, Silakan …..
Ruang Lingkup Akuntansi bag 2 >>>>Lihat
Ruang Lingkup Akuntansi bag 1 >>>>> Lihat
Konsep dan Analisis Biaya Pendidikan>>> Lihat
Sosialisasi dan Stratifikasi Sosial >>>>>>>>>> Lihat
Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar >>>>>>>>> Lihat
Pendidikan Sebagai Konsumsi dan Investasi Ekonomi >>> Lihat
Peran Pemasaran dalam Perusahaan dan Masyarakat >>>>>>>> Lihat
Keterkaitan “Marketing PR ” dengan Hubungan Masyarakat >>> Lihat
^0^ 0 komentarInfo : Clik Here }
Tuliskan Comentar dan Keluhan